时间:2025-06-07 10:03:34 来源:网络整理 编辑:时尚
Warta Ekonomi, Jakarta - Bursa karbon Indonesia mencatat perkembangan signifikan sepanjang 2025, den quickq手机版下载
Bursa karbon Indonesia mencatat perkembangan signifikan sepanjang 2025, dengan total volume transaksi yang mencapai 1,6 juta ton karbon dioksida ekuivalen (CO₂eq) hingga 28 Mei 2025. Nilai akumulasi transaksi tercatat sebesar Rp77,95 miliar.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi, mengatakan bahwa sejak diluncurkan secara resmi pada 26 September 2023, bursa karbon Indonesia terus menarik minat pelaku pasar. Hingga akhir Mei 2025, tercatat sebanyak 112 pengguna jasa telah memperoleh izin resmi dari OJK untuk berpartisipasi dalam perdagangan karbon.
“Pertumbuhan bursa karbon ini menandai kesiapan Indonesia dalam mengintegrasikan instrumen pasar keuangan dengan agenda pembangunan berkelanjutan dan pengendalian perubahan iklim,” ujar Inarno, dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) Mei 2025 pada Senin (2/6/2025).
Baca Juga: Bursa Karbon Catat Transaksi 1,59 Juta Ton CO2e, OJK Dorong Akselerasi Pasar Hijau
Ia menegaskan bahwa OJK terus memperkuat kerangka pengawasan serta regulasi untuk memastikan integritas transaksi dan perlindungan investor di pasar karbon. Transparansi dan kejelasan kepemilikan unit karbon menjadi fokus penting dalam menjaga kredibilitas bursa ini.
Sementara itu, nilai transaksi derivatif keuangan per Mei 2025 telah mencapai Rp160,39 triliun, dengan volume 52.605 lot dan rata-rata nilai transaksi harian sebesar Rp9,43 triliun. Sementara itu, secara kumulatif year-to-date, rata-rata harian menyentuh angka Rp12,9 triliun.
Baca Juga: Pasar Modal Indonesia Jadi incaran Investor Asing, IHSG Jadi yang Paling Perkasa di Kawasan
Inarno menjelaskan bahwa pertumbuhan ini menunjukkan tingginya minat serta kepercayaan pelaku pasar terhadap instrumen derivatif domestik. Sejak resmi diluncurkan pada Januari 2025, pasar derivatif keuangan telah melibatkan 89 pelaku dan 15 penyelenggara yang telah mengantongi izin prinsip dari OJK.
“Pertumbuhan pasar derivatif dan bursa karbon ini menandai kematangan pasar keuangan Indonesia yang semakin beragam dan inovatif,” terang Inarno.
Hukum Sikat Gigi saat Puasa di Bulan Ramadhan, Apakah Bikin Batal?2025-06-07 09:50
Masuk Museum Nasional2025-06-07 09:46
CPNS 2024 Terimbas Penundaan Pengangkatan, Lya Harap Pelatihan Tidak Timbulkan Beban Finansial2025-06-07 09:42
Gandeng UMKM, Panca Tobacco Luncurkan 22 Varian Rokok Murah2025-06-07 09:18
Polisi Sebut Berkas Mario Dandy Dilimpahkan, Diharapkan Segera P212025-06-07 09:16
Layaknya Emas, AS Bakal Borong 1 Juta Bitcoin untuk Cadangan2025-06-07 09:12
BEI Bersama Tuntun Sekuritas Dorong UMKM Perempuan Melek Investasi2025-06-07 08:36
Viral Masak Mi Instan Direbus dengan Kemasannya, Awas Bahaya2025-06-07 08:22
Hilal Muncul, PBNU Tetapkan Awal Puasa Ramadan Jatuh pada 23 Maret 20232025-06-07 07:26
Ini 3 Jenis Sedekah yang Pahalanya Paling Dahsyat dalam Islam2025-06-07 07:22
PDI Perjuangan akan Bahas Strategi Pemenangan Pemilu 2024 di Rakernas Ke2025-06-07 09:39
Aturan JKK, JKM, dan JHT Terbaru Resmi Keluar, Ini Manfaat Permenaker 1 Tahun 2025 bagi Pekerja2025-06-07 09:12
Ini Alasan KPK Kasih Hukuman Berat ke PT DGI2025-06-07 09:12
Ini Alasan KPK Geledah Rumah Eks Gubernur Jabar Ridwan Kamil2025-06-07 09:10
Kemenag Ungkap Awal Ramadhan Kamis 23 Maret 20232025-06-07 09:02
Polisi Berhasil Tangkap 20 Napi yang Kabur dari Lapas2025-06-07 09:01
Gandeng UMKM, Panca Tobacco Luncurkan 22 Varian Rokok Murah2025-06-07 08:58
China Perluas Akses Masuk Bebas Visa untuk 9 Negara, Ada Indonesia?2025-06-07 07:55
Kasusnya Sedang Naik, Kenali Gejala Flu Singapura pada Anak2025-06-07 07:50
Japto Klaim Sudah Berikan Semua Keterangan ke KPK, Termasuk Uang dan 11 Mobil yang Disita2025-06-07 07:49