时间:2025-05-22 23:27:08 来源:网络整理 编辑:休闲
Warta Ekonomi, Jakarta - Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) menarik kesimpulan bahwa kasus penyeranga quickq怎么付费
Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) menarik kesimpulan bahwa kasus penyerangan air keras terhadap mantan penyidik KPK, Novel Baswedan, dilatarbelakangi oleh dendam.
“Sekurang-kurangnya enam kasus high profile yang ditangani oleh korban. TPF meyakini kasus-kasus itu berpotensi menimbulkan serangan balik atau balas dendam karena adanya dugaan penggunaan kewenangan secara berlebihan,” kata anggota TPF, Nur Kholis, Rabu (17/7/2019).
Baca Juga: TGPF Bongkar Latar Belakang Penyerangan terhadap Novel Baswedan
Ia menambahkan, kasus-kasus yang dimaksud meliputi kasus korupsi proyek e-KTP; kasus suap sengketa pilkada yang melibatkan eks Ketua MK, Akil Mochtar; kasus suap panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang melibatkan eks Sekretaris MA, Nurhadi Abdurrachman; kasus korupsi proyek Wisma Atlet; kasus suap perizinan yang melibatkan Bupati Buol, Amran Batalipu; dan kasus pencurian sarang burung walet di Bengkulu.
Kendati begitu, TGPF belum dapat memastikan apakah penyeldikan lima kasus suap dan korupsi yang ditangani KPK tersebut langsung di bawah pimpinan Novel Baswedan atau tidak.
Baca Juga: Temuan Kasus Novel Diungkap, Begini Rekomendasi TGPF Buat Tito Karnavian
"Kasus yang tidak dalam penanganan KPK tapi memiliki potensi yaitu kasus penanganan pencurian sarang burung walet di Bengkulu," sambung Kholis.
Beranjak dari dugaan tersbut, TGPF merekomendasikan kepolisian untuk membentuk tim teknis guan menemukan tersangka yang menyiramkan air keras ke wajah Novel Baswedan.
"Kami menduga orang-orang yang dimaksud bisa saja melakukan sendiri, tapi sebagaimana di awal, menyuruh orang lain," lanjutnya.
Darurat! Anies Baswedan Ancam Injak Rem Darurat2025-05-22 22:45
Penumpang di Terminal Pulogebang Mulai Meningkat Jelang Natal dan Tahun Baru2025-05-22 22:32
Denny Indrayana Bisa Dihukum Maksimal 7 Tahun Penjara Karena Bocorkan Putusan MK Soal Pemilu2025-05-22 22:24
Padati Area CFD, Sahabat Ganjar Ajak Warga Jakarta Dukung Ganjar Presiden 20242025-05-22 21:18
Resmi Teken Kerjasama, Ini Hasil Negosiasi Kemenperin dan Apple2025-05-22 21:12
Kebakaran Lalap Permukiman Padat di Kemayoran, 543 Rumah Ludes Terbakar2025-05-22 21:11
Kebakaran Lalap Permukiman Padat di Kemayoran, 543 Rumah Ludes Terbakar2025-05-22 21:00
Legislator Minta Pramono2025-05-22 20:49
Bank BJB Buka Suara Soal Korupsi Fasilitas Kredit PT Sritex2025-05-22 20:46
Program Ahok saat Pimpin Jakarta Dihidupkan Lagi, Anies Kena Sindir: Dia Cuma Sibuk Bolak2025-05-22 20:40
Ini Lho 6 Saldo Dana Bansos 2025 yang Cair Sebelum Ramadan 2025, Cek Nama Kamu Pakai DTSEN2025-05-22 22:41
Kematian Akibat Pneumonia di Indonesia Naik Drastis Sepanjang 20242025-05-22 22:39
Kebakaran di Kemayoran Gempol Jakarta Pusat Hanguskan 30 Unit Rumah2025-05-22 22:20
Eks Wakilnya Mas Anies Baswedan Dapat Restu Prabowo Buat Tempur di Pilgub DKI Jakarta2025-05-22 22:04
Ketentuan Skor TOEFL Daftar Beasiswa LPDP 2025 untuk Program Magister dan Doktor2025-05-22 21:59
Malaysia Gagal Capai Target Wisman 2024, tapi Tetap Jauh Ungguli RI2025-05-22 21:56
Eks Wakilnya Mas Anies Baswedan Dapat Restu Prabowo Buat Tempur di Pilgub DKI Jakarta2025-05-22 21:47
Dua Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza Dibawa Keluarga ke Pekanbaru dan Makassar2025-05-22 21:37
Pusat AI Hadir di Ujung Timur, Indonesia Siap Cetak Talenta Digital2025-05-22 21:30
Kabulkan Permintaan Buruh, Ini Dampak Putusan MK Terhadap Mekanisme PHK2025-05-22 21:04