您的当前位置:首页 > 娱乐 > Cerita Dr. Boenjamin Setiawan Membangun Kalbe Farma dari Garasi Kecil di Tanjung Priok 正文
时间:2025-05-22 18:05:42 来源:网络整理 编辑:娱乐
Warta Ekonomi, Jakarta - Boenjamin Setiawan, atau yang akrab disapa dr. Boen, merupakan sosok inspir quickq官网ios
Boenjamin Setiawan, atau yang akrab disapa dr. Boen, merupakan sosok inspiratif yang namanya melekat kuat dalam dunia farmasi Indonesia. Ia bukan hanya dikenal sebagai dokter dan ilmuwan, tetapi juga sebagai pendiri dan arsitek utama di balik berdirinya salah satu perusahaan farmasi terbesar di Asia Tenggara, PT Kalbe Farma Tbk.
Lahir pada 23 September 1933 di Tegal, Jawa Tengah, dr. Boen mengawali pendidikan dasarnya di kota kelahirannya, lalu melanjutkan pendidikan menengah di Jakarta. Kecintaannya pada ilmu kedokteran membawanya masuk ke Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan lulus pada tahun 1958. Hasrat belajar yang tinggi kemudian membawanya menempuh studi lanjut di University of California, Amerika Serikat, tempat ia meraih gelar Ph.D. di bidang farmakologi.
Setelah menyelesaikan pendidikannya di luar negeri, dr. Boen kembali ke tanah air dan mengabdi sebagai dosen serta peneliti di FKUI. Namun, semangatnya untuk memberikan kontribusi lebih besar dalam bidang kesehatan membuatnya terjun ke dunia usaha.
Pada tahun 1963, ia bersama beberapa rekannya mendirikan PT Farmindo, perusahaan farmasi pertama yang mereka bangun. Sayangnya, karena kurangnya pengalaman di bidang distribusi dan pemasaran, perusahaan ini tidak bertahan dan tutup tiga tahun kemudian.
Baca Juga: Perjalanan Dji Sam Soe, Rokok Warung yang Sukses di Pasar Indonesia hingga Dibeli Philip Morris
Alih-alih menyerah, kegagalan tersebut justru menjadi batu loncatan. Dengan semangat pantang mundur, dr. Boen bersama lima saudaranya mendirikan PT Kalbe Farma pada 10 September 1966. Nama “Kalbe” berasal dari gabungan inisial nama para pendirinya.
Modal awal mereka sederhana, yaitu sebuah garasi kecil di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Produk pertama Kalbe adalah Bioplacenton, salep untuk luka bakar.
Perjalanan Kalbe Farma tidak selalu mulus. Krisis moneter tahun 1998 menjadi ujian berat yang nyaris membuat perusahaan ini bangkrut. Namun, berkat kepemimpinan dr. Boen yang visioner dan strategi keuangan yang tepat, termasuk memperoleh pinjaman luar negeri, Kalbe Farma berhasil selamat dan bahkan terus berkembang hingga menjadi raksasa farmasi seperti sekarang.
Kalbe Farma kini tak hanya memproduksi obat-obatan, tetapi juga merambah ke bidang makanan kesehatan, distribusi logistik, layanan rumah sakit, pendidikan melalui Kalbis Institute, hingga riset dan teknologi kesehatan.
Baca Juga: Cerita Lim Hariyanto Wijaya Sarwono Membangun Harita Group, dari Toko Kelontong di Kalbar hingga Sukses Jadi Gurita Bisnis Nasional
Beberapa produknya yang dikenal luas di masyarakat antara lain Promag, Mixagrip, Komix, Extra Joss, dan Prenagen. Selain itu, melalui Kalbe International Pte Ltd, perusahaan ini juga memiliki jaringan di berbagai negara Asia, Timur Tengah, hingga Afrika.
Tak berhenti di situ, setelah mundur dari Kalbe Farma pada 2008, dr. Boen fokus pada pengembangan riset sel punca dengan mendirikan Stem Cell and Cancer Institute.
Kontribusinya yang luar biasa di dunia farmasi dan kesehatan membuat namanya masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia. Pada tahun 2022, Forbes mencatat kekayaannya mencapai US$4,8 miliar atau sekitar Rp71,79 triliun, menempatkannya di posisi ke-8 orang terkaya di Indonesia.
Dr. Boenjamin Setiawan tutup usia pada 4 April 2023 di Jakarta pada usia 89 tahun. Meski telah tiada, warisan dan dedikasinya tetap hidup melalui Kalbe Group, lembaga pendidikan, serta riset kesehatan yang ia bangun.
景观设计新西兰留学到底好不好?2025-05-22 17:41
Mandiri Digipreneur Hub Perkuat Digitalisasi dan Pengelolaan Keuangan UMKM2025-05-22 17:19
KPK OTT di Kalsel, Amankan 6 Orang dan Barbuk Uang Senilai Rp 12 Miliar Serta USD 5002025-05-22 16:28
Prodi Arsitektur President University Presentasikan Tiga Paper di Simposium Kyoto Jepang2025-05-22 16:21
视觉传达设计出国留学院校推荐2025-05-22 16:00
Waspada, Potensi Banjir Rob Di Pesisir Utara Jakarta 162025-05-22 15:58
Urus Kabel Semrawut Jangan di Jalan Protokol Aja, Kenneth: Biar Anies Baswedan Gak Hanya Seremonial2025-05-22 15:41
Harga Beras RI Terkerek Paling Mahal di Asia Tenggara, Ini 6 Pemicunya2025-05-22 15:38
Sri Mulyani Pastikan Defisit APBN Tidak Jebol: Jangan Khawatir2025-05-22 15:29
FOTO: 'Banjir' Durian Sumatera di Kalimalang2025-05-22 15:27
Master Class 第二季2025-05-22 17:37
Dukung Pemuktahiran Data, 344 Petugas IT Desa di Kabupaten Kediri Ikuti Sosialisasi SIKS2025-05-22 17:34
Dukung Pemuktahiran Data, 344 Petugas IT Desa di Kabupaten Kediri Ikuti Sosialisasi SIKS2025-05-22 17:14
Apa Itu Lavender Marriage? Kenali Konsep dan Maknanya2025-05-22 16:54
RS Darurat Wisma Atlet Klaim Masih Bisa Terima Pasien Baru2025-05-22 16:49
Pakar: Pemerintah Harus Tegur Jaksa Agung Tak Terapkan UU Cipta Kerja Dalam Kasus Duta Palma2025-05-22 16:25
Dosen Kini Lebih Fleksibel Tentukan Karier dan Sertifikasi, Ini 4 Aturan Terbaru2025-05-22 16:18
Geger Warga Tanjung Priok Temukan Benda Mirip Granat, Setelah Dicek Gegana Ternyata...2025-05-22 15:42
Viral Diduga Turis Indonesia Rusak Sakura di Jepang, Pahami Etikanya2025-05-22 15:29
Sengketa Lahan Berujung Bentrok Massa Bayaran Di Kembangan, 2 Orang Terluka Akibat Sabetan Sajam2025-05-22 15:21